ICMI Gandeng ITB Stikom Bali Gelar Seminar Nasional : Peringati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023

 
BALI.KOMINFO.CO.ID #
Denpasar - Bali || Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggandeng ITB Stikom Bali menggelar seminar nasional yang dilaksanakan di kampus setempat, Senin (30/10). 
Digelarnya seminar nasional ini bertujuan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2023 dengan tema "Aktualisasi Sumpah Pemuda Melalui Digitalisasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas".

Dalam sambutan Wakil Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Mohammad Najib, M.Ag yang menyampaikan bahwa peringatan Sumpah Pemuda merupakan aktualisasi nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme untuk diimplementasikan dalam dunia pendidikan sebagai instrumen pengembangan SDM memasuki era digital (4.0).   

Selama ini ICMI berkolaborasi dengan seluruh stake holder, pengambil kebijakan, lembaga pendidikan (perguruan tinggi) maupun organisasi kemasyarakatan untuk mendukung program pengembangan SDM yang melek teknologi digital. 

"Melalui digitalisasi di dunia pendidikan, kami berharap pemuda-pemudi ini bisa menjadi SDM yang bermartabat dan bermanfaat menuju Indonesia Emas,” harapnya.

Sembari menjelaskan banyak program ICMI di berbagai daerah yang direalisasikan dengan berkolaborasi dengan perguruan tinggi (PT). Salah satunya dengan menggandeng ITB STIKOM Bali dalam penyelenggaraan seminar nasional ini.

“Selain sebagai kampus IT terbesar di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, ITB STIKOM Bali juga sudah banyak melahirkan lulusan/SDM yang piawai di bidangnya,” jelasnya. 

Sementara itu Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menuturkan, seminar yang digelar ICMI merupakan program kerja yang mengaitkan bagaimana nilai-nilai Sumpah Pemuda bisa diaktualisasikan di zaman digital.

Salah satu target Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dalam menyongsong Indonesia Emas di 2045 adalah APK (Angka Partisipasi Kasar) pendidikan tinggi bisa mencapai 60%. Sekarang baru 32%. 

Artinya, jumlah penduduk berusia 18-25 tahun yang ada di perguruan tinggi nanti harus bisa mencapai 60%. 

Inilah tantangannya bagaimana agar lembaga pendidikan tinggi melakukan digitalisasi supaya bisa lebih banyak menerima mahasiswa,” terang Dadang yang juga sebagai Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan ICMI Pusat.

Sebagai Dewan Pakar ICMI Bali, Dadang Hermawan menegaskan, dengan digitalisasi pendidikan maka mahasiswa di pulau tertinggal dan terluar, bisa tetap belajar dan lebih mudah karena pembelajaran dilakukan secara online.

“Mereka tidak terbebani biaya hidup, tidak harus ngekos, dll, tetapi bisa belajar darimana saja secara online. Itu pentingnya digitalisasi bidang pendidikan. 

Semakin banyak pemuda mengenyam pendidikan tinggi maka kesiapan SDM menyongsong Indonesia Emas dan target Bappenas bisa terwujud,” ujar Dadang.    

Kemudian Hendri Praherdiono wakil dari Dirjen Dikti selaku narasumber menyampaikan, materi yang dibawakan terkait digitalisasi adalah AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan.

Dikatakan, saat ini banyak pihak merasa khawatir dan takut dengan kehadiran AI, khususnya di dunia pendidikan.

Kami ingin menyampaikan bagaimana menjembatani antara kecerdasan manusia dengan kecerdasan buatan (AI). 

"Kami juga tekankan bahwa AI dimanfaatkan untk membantu mempercepat kemampuan intelektual dan akademis setiap siswa maupun mahasiswa," pungkasnya.(Bud)