Esensi Tumpek Landep



BALI.KOMINFO.CO.ID #
Denpasar - Bali ||

Oleh Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum Dosen FKIP Universitas Dwijendra

Hari Raya Tumpek Landep yang dirayakan setiap 210 hari yaitupada Sabtu Wuku Landep.

Landep berarti lancip. Upacara untuk peralatan yang ujungnya lancip diupacarai dan dimohonkan kepada Sang Hyang Pasupati agar semua alat / senjata tetap bertuah.

Masyarakat Hindu Bali mempercayai peralatan yang dipasupati setiap enam bulan sekali akan tetap tajam dan bertuah bagi kehidupan masyarakat. 

Inilah keunikan masyarakat Hindu Bali. Ungkapan rasa bersyukur kepada Hyang Widhi yang diwujudkan dalam berbagai bentuk upacara. 

Apakah filosofi Tumpek Landep saat ini sudah bergeser? Jawabannya tentu tidak. 

Saat ini masyarakat Hindu Bali pada saat Tumpek Landep tidak saja memasupati senjata atau peralatan yang tajam tetapi juga masyarakat Hindu Bali, mengupacarai kendaraan bermotor. 

Yang dipuja saat mengupacarai kendaraan bermotor adalah Sang Hyang Pasupati juga. Masyarakat Hindu Bali mengupacarai kendaraan bermotor agar kendaraan yang dimiliki bertuah dan ketika dikendarai dijauhkan dari kecelakaan.  
Hal inilah yang perlu dipahami oleh masyarakat Hindu Bali terutama generasi  muda. Generasi muda dapat dipastikan tidak mengetahui apa esensi upacara Tumpek Landep. 

Mereka cenderung tidak mau tahu apa esensi Tumpek Landep. Walaupun informasi tentang upacara Tumpek Landep banyak tersebar di media sosial  tetapi minat generasi muda Hindu Bali  untuk mencari tahu esensi hari Tumpek Landep dan hari raya besar di Bali masih rendah. 

Ini tentu sangat mengkhawatirkan. Untuk menggugah rasa keingintahuan generasi muda, peran orang tua sangat penting dalam memberikan ”pencerahan” kepada anaknya.(Bud)